Gerhana Matahari di Semarang Akan Mirip Zaman Nabi Muhammad

Peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT) yang bisa dilihat di sejumlah daerah di Indonesia menjadi momentum yang sangat dinantikan. Di Semarang, GMT yang terjadi diperkirakan mirip saat zaman Nabi Muhammad SAW merupakan gerhana matahari sebagian.


Ketua Asosiasi Dosen Falak Indonesia Ahmad Izzuddin menyatakan bahwa GMT yang terlihat di Semarang merupakan yang paling baik karena dalam hitungan astronomi memiliki waktu, durasi, dan besar piringan gerhana yang bagus.

"Yang terlihat di Kota Semarang besok adalah gerhana matahari sebagian. Ini istimewa karena persis dan mirip kejadian saat zaman Rasulullah, " kata Izzudin dalam Seminar Nasional bertema 'Menyambut Gerhana Matahari Total 2016' di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Sabtu (5/3).

Izzudin menjelaskan, gerhana di Kota Semarang yang istimewa ini bisa disaksikan pada Rabu (9/3) sekitar pukul 06:20:33 WIB. "Puncak gerhana besok terjadi pukul 07:23:54 WIB dengan akhir gerhana pukul 08:36:11 WIB. Saat zaman nabi hampir mirip dengan puncak gerhana pukul 08:21:04 WD dengan akhir gerhana pukul 09:45:03 WD, " ujar Izzudin.

Dilihat dari durasinya, gerhana yang bisa disaksikan di Kota Semarang berkisar sekitar 2 jam 15 menit 38 detik. Sementara saat zaman nabi berkisar sekitar 2 jam 36 menit 11 detik. Dari sisi waktu, gerhana sama-sama terjadi pada seperempat pagi hari terawal, meskipun tidak tepat mirip waktunya.

Izzudin menambahkan, pada saat zaman nabi, gerhana terjadi tepat pada 29 Syawal 10 Hijriah/27 Januari 632 Masehi. Gerhana ini terjadi pada pukul 07:08:51 WD. Sedangkan dilihat dari besar piringan gerhananya, baik di zaman nabi maupun di Semarang besok sama-sama mempunyai persentasi gelap gerhana 80 persen.

Hanya gerhana kali ini mempunyai selisih 8 persen lebih besar dari gerhana zaman Rasulullah. Gerhana Matahari Sebagian, terjadi saat posisi bulan dengan bumi pada jarak yang sangat dekat. Bahkan hampir sama seperti gerhana matahari total. Bedanya, bumi, bulan dan matahari tidak tepat dalam satu garis lurus.

Saat di zaman Nabi Muhammad, gerhana matahari saat itu menjadi salat gerhana matahari pertama dan terakhir nabi saat hidup. Gerhana itu bahkan bertepatan dengan wafatnya Sayyid Ibrahim, putra nabi dari ibu Maria Al-Ibtiyah. Putra nabi itu wafat tepat pada malam hari sebelum gerhana.

Sumber: CNN Indonesia

Artikel Terkait



  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar

    Next previous home