WISATA KULINER: ONDOL


Salah satu makanan, atau tepatnya jajajan khas, di tempat saya adalah ONDOL (pengucapan huruf O-nya seperti pengucapan O pada kata “TOPENG”), yang terbuat dari singkong. Penampakannya seperti gambar terlampir, yang tadi pagi saya beli di kantin sekolah dengan harga Rp 1.000 alias seribu perak per bungkus isi 8 butir.


Menurut Wikipedia, singkong adalah perdu tahunan tropika dan subtropika dari suku Euphorbiaceae dimana kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi: kalori 121 kal, air 62,50 gram, fosfor 40,00 gram, karbohidrat 34,00 gram, kalsium 33,00 miligram, vitamin C 30,00 miligram, protein 1,20 gram, besi 0,70 miligram

Jenis Ondol sangat banyak. Begitu juga varian rasanya. Terkadang penyebutan jenisnya merujuk kepada bentuk maupun rasanya. Ondol mudah ditemukan di seluruh penjuru kecamatan.

Berdasarkan database per-ondol-an, berikut peringkat 3 besar rasa ondol:
1.Ondol Kempos (pengucapan huruf e pada Kempos seperti pengucapan e pada kata “Senin” sedangkan huruf o-nya seperti pengucapan pada kata “kantor pos”).
Secara umum warnanya cerah dengan dominasi kuning tua. Teksturnya agak lembut, bentuknya agak besar. Kata “Kempos” sepertinya merujuk pada bentuknya setelah matang yang agak besar dan bahenol, namun kalau ditekan dia akan “ngempos” alias “mblesek” atau “njeglong”, dalam arti menjadi kempes.

Ondol Kempos cocok dinikmati di segala suasana. Namun, kalau disajikan untuk makan siang bersama dengan sega wadang alias nasi kemarin yg belum dihangatkan, dipadu dengan sayur singkong/sayur asem bersanding sambal terasi dengan cabai mentah, akan diperoleh sensasi rasa yang tak biasa. Caranya: ambil satu buah Ondol Kempos yg masih hangat, pecah menjadi 3 atau empat bagian, senggolkan sedikit ke sambal terasi tadi dan kunyahlah bersama ikan asin edisi pindang atau sejenisnya. Hmmmm.....emezing. Lumer di mulut.

2. Ondol Plethek
Berbeda dengan Ondol Kempos, warna Ondol Plethek tak secerah Ondol Kempos. Mengapa? Karena Ondol Plethek bisa berasal dari jenis apapun yang kemudian digoreng kembali. Sebelumnya, bagian atasnya dibelah dulu. Kalau menggunakan tangan, hasil pembelahan ini akan tak beraturan bentuknya sedangkan bila menggunakan pisau, bentuknya lebih simetris sehingga dalam satu gerombolan bentuknya hampir mirip seperti anak kembar identik.

Proses pembelahan inilah, yang disebut “pe-mlethek-an” (pengucapan huruf e pertama pada “mlethek” seperti e pada kata “Maret” sedang e yang kedua seperti e pada kata “etika” ) yang memunculkan namanya.

Ondol Plethek memiliki ciri khas: atos alias keras, dari level 1-5. Level 3 sangat tidak direkomendasikan untuk Anda yang memiliki masalah dengan gigi, khususnya gigi goyang, kecuali Anda memang sudah putus asa dengan upaya lainnya, baik medis maupun nonmedis. Bila itu memang jalan terakhir, dan Anda yakin ingin melakukannya, siapkan saja dua biji Ondol Plethek level 3 lalu gigit secara bersamaan di area gigi goyang tadi. Oh ya: jangan lupa siapkan serbet/tisu dan sedikit air untuk berkumur.

Sedangkan level 5 tidak dianjurkan bila Anda mudah marah, atau sedang bad mood, apalagi hobi melemparkan barang ke orang lain, karena Ondol Plethek dapat mengakibatkan muka merah kebiru-biruan.

3. Ondol Teri (Pengucapan huruf e seperti pengucapan e pada kata “benang”)
Inilah varian ondol paling favorit di seluruh muka bumi. Ondol Teri = Ondol Diantar/Diberi. Ondol yang paling enak rasanya dan paling lezat dinikmati dengan minuman teh panas, kopi tubruk, atau hanya sekedar air putih. Ciri khasnya: gratis. Cukup dengan banyak berdoa semoga ada tetangga yang berbaik hati memberi Ondol Teri. Ondol jenis ketiga ini masuk daftar wajib dalam Kongres HPGI alias Himpunan Pecinta Gratisan Indonesia.

Bagaimana, penasaran mencoba Ondol Paninggaran?

Bila penasaran mencobanya dalam beragam varian bentuk dan rasa di satu tempat, cobalah kunjungi Pasar Paninggaran pas hari pasaran Wage. Kalau butuh guide alias pemandu, jangan khawatir, kawan-kawan saya berlimpah. Silahkan kontak saya di HP/WA/Telegram 0852 0018 0842. Petunjuk arah dari Timur, dari Alun-alun Banjarnegara, dapat dilihat di Google Maps DI SINI, sedangkan dari arah Pekalongan atau Alun-alun Kajen dapat diakses DI SINI.

Oh ya, setelah memperoleh Ondol di Pasar Paninggaran, bila Anda tak keburu pulang atau masih memiliki cukup waktu, cobalah berkunjung ke destinasi wisata River Tubing Watu Bangkong Adventure, yang hanya berjarak sekitar 300 m ke arah Barat dari Pasar Paninggaran. Sensasi pemacu adrenalin di wisata alam ini dapat diintip lebih dulu di video berdurasi 5 menit 36 detik yang diunggah oleh Arek Godang di You Tube.

Salam Ondol!

#WisataKuliner #PaninggaranEksotis #KePaninggaranYukkk

Artikel Terkait



  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar

    Next previous home