Merubah Diri

Banyak Yang Ingin Berubah Tapi Sedikit Yang Belajar Cara Berubah

Cara Berubah Itu Mulai Dari Diri SendiriYa, ini kenyataanya, banyak yang ingin berubah, tetapi dia tidak pernah belajar cara berubah. Banyak orang yang ingin berubah dengan menuntut orang lain, pemerintah, kondisi, bahkan dunia, jika perlu, agar berubah mengikuti keinginan dia sendiri.



Satu hal yang dia lupakan, padahal paling penting, dan yang paling mudah yaitu menuntut dirinya untuk berubah.
Mengubah diri sendiri jauh lebih mudah, dibandingkan mengubah orang lain. Jangankan mengubah milyaran orang, jutaan, ribuan, ratusan, puluhan, bahkan satu orang pun susah.

Namun Anda bisa mengubah diri Anda sendiri jika Anda mau.
Jika menyibukan diri untuk melakukan yang sulit atau tidak mungkin, yaitu mengubah dunia agar sesuai dengan keinginan Anda, maka hidup Anda bisa sia-sia.

Rahasia Sukses Sejati

Sebagai contoh, Anda ingin sukses dalam karir, kemudian berharap semua orang senang dengan pekerjaan Anda, berharap semua orang menghargai jerih payah Anda, dan semua orang mengakui kepemimpinan Anda. Bisakah? Tidak, Anda tidak bisa memaksa orang lain, karena mereka memiliki hak untuk bersikap.

Namun, akan lebih bijak, jika Anda mulai mengubah diri Anda sendiri.

Jika Anda berharap karir yang lebih baik, maka ubahlah diri Anda. Ubahlah cara Anda melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Ubahlah diri Anda agar menjadi pribadi yang lebih terampil. Ubahlah diri Anda agar menjadi orang yang memiliki jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab. Maka, sikap orang lain bisa berubah jika diawali perubahan Anda.
Begitu juga dalam bisnis. Anda tidak bisa memaksa semua orang menyukai produk atau jasa Anda. Namun Anda bisa mengubah produk atau jasa Anda serta cara melayani Anda sehingga disukai orang.

Inilah rahasia sukses sejati, yaitu kemauan mengubah diri dan mengetahui cara berubah mulai dari diri sendiri.

Inilah Cara Berubah Yang Sebenarnya

OK, akan saya bahas cara berubah langkah demi langkah. Cara berubah ini dijamin berhasil karena ini ajaran manusia paling agung sepanjang zaman, yang tidak akan berkurang kemuliaanya sedikit pun, meski seluruh makhluq menghinakannya. Beliau adalah baginda Rasulullah shaalallaahu wa alaihi wa sallam.

Tidaklah akan istiqomah iman seorang hamba sampai istiqomah hatinya, dan tidak akan istiqomah hatinya sampai istiqomah lisannya (H.R Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al-Albany dalam Shahih atTarghib wat Tarhiib)

Apa pun tindakan Anda, akan berdasarkan keimanan Anda atau apa yang Anda percayai. Kualitas dan arah tindakan Anda tergantung kepercayan-kepercayaan yang Anda miliki. Sementara keberhasilan kita adalah buah dari tindakan.
Jadi, jika ingin mengubah hasil, Anda harus mengubah tindakan-tindakan Anda, dan Anda bisa mengubah tindakan-tindakan Anda jika Anda mengubah iman atau kepercayaan Anda.

Hati Adalah Pusat Perubahan

Dalam hadits diatas dikatakan bahwa untuk mengubah iman, maka kita harus mengubah hati kita. Jika hati kita baik, maka semuanya akan baik sebagaimana dijelaskan melalui hadits ini:

Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim)
Inilah cara memperbaiki diri menurut Islam, yaitu berpusat di qalbu.

Lalu bagaimana cara mengubah hati?

Lalu, bagaimana cara mengubah hati? Masih melalui hadits diatas, bahwa tidak akan sitiqomah hati jika lisannya tidak istiqomah. Artinya cara mengubah hati itu diantaranya adalah mengubah lidah kita. Misalnya membaca Al Quran, dzikr, dan berkata baik.

Cara mengubah hati dikenal dengan ilmu Tazkiyatun Nafs. Sudah banyak buku-buku yang ditulis para ulama tentang ini, termasuk yang ditulis oleh Imam Ghazali, Ibnul Qoyyim, dan berbagai buku yang ditulis ulang oleh ulama-ulama masa kini. Silahkan Anda cari, kemudian baca dan aplikasikan jika Anda peduli dengan hati Anda.


Sumber: FP Rumah Zakat

Artikel Terkait



  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar

    Next previous home