"ANAK SAYA TAK SUKA MENGGAMBAR"

Kala mendapati curhat beberapa wali murid tentang anak-anaknya yang tak suka menggambar sementara banyak teman-teman seusianya yang begitu menyukainya, saya langsung memahaminya. Di hampir semua kelas, dari tahun ke tahun, memang saya menemukan hal tersebut.

Apakah nanti seiring pertumbuhan dan perkembangannya kemampuan tersebut bisa turut berkembang? Menurut saya sangat mungkin. Begitu juga kemungkinan sebaliknya: bisa saja sampai besar nanti anak tak suka menggambar.

Saya adalah salah satu bukti sejarahnya. Sampai segede ini, saya tak suka menggambar 😍. Sebenarnya bukan murni tentang suka atau tidak suka tapi lebih karena susahnya bukan main.

Sedari sekolah SD, menggambar orang, binatang, pohon, dan sejenisnya, bagi saya adalah "penderitaan" yang luar biasa 😱. Tetap selesai, sih, karena itu tugas. Tapi hasilnya bisa lebih mirip lukisan beraliran abstrak πŸ‘Ά. Karena itulah saya selalu ikhlas manakala nilai mata pelajaran yang satu itu tak pernah tinggi-tinggi banget. Karena memang kemampuan saya di bidang itu memang hanya segitu.

πŸ‘‰ Bagaimana hubungannya kemampuan menggambar dengan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, atau bahkan kecerdasan spiritual? Menurut saya sih hubungannya baik-baik saja ☺️

Eh, maksud saya: saya tidak tahu pasti 😌. Yang bisa menjawab dengan pasti pertanyaan serumit itu tentu mereka yang ahli di bidangnya. Para pakarnya.

Tapi kalau pertanyaannya: "Pernahkah menjumpai kesulitan-kesulitan tertentu karena kemampuan yang terbatas di bidang menggambar?", saya bisa menjawab dengan gagah berani: pernah. Tepatnya: sering.

Kapan? Kalau pas saya menemani anak bermain kemudian dia minta menggambar πŸ₯Ί

Seperti kemarin sore. Karena salah satu mainannya adalah beragam peralatan tulis-menulis, anak saya yang berusia 2 tahun 2 bulan merengek minta menggambar. Dan itu adalah sebentuk perintah wajib yang ketika tidak dituruti, responnnya sudah sangat jelas: ngambek, minta gendong, atau paling fatal menangis 😭

Setelah lolos dengan selamat beberapa gambar permintaannya, sampailah Si Kecil meminta gambar yang sangat aduhai: tikus πŸ€. Mungkin karena dia sering melihat mahluk pengerat itu hilir mudik tanpa dosa di rumah kami.

Andai Si Kecil bisa diajak diskusi secara jantan dan dewasa, saya akan memilih untuk mengetik 10 halaman proposal atau menginput ratusan data pada kolom excel di laptop daripada menggambar tikus.

Tapi apalah daya. Kadang hidup memang tak memberi pilihan lain.

Sembari berfikir keras, saya pun mencoba menggambar makhluk kecil yang menjadi inspirasi bagi Walt Disney (lahir di Chicago pada tahun 1901 dan meninggal pada tahun 1966) ketika menciptakan karakter Micky Mouse yang melegenda itu.

Alhamdulillah, beberapa detik kemudian selesai. Hebat, 'kan? 😍

Putri saya tak melepaskan pandangan matanya sedetik pun dari aktifitas yang sedang saya lakukan. Sampai tibalah gilirannya saya menjelaskan apa yang saya gambar itu.

"Ini ember. Kan kadang tikus suka lewat di dapur. Lalu tikus ini melompat masuk ke ember itu. Nah pas saat itu Abi bawa HP lalu tikusnya difoto. Kena deh bagian ekornya....."

Alhamdulillah, anak saya terlihat bisa menerima penjelasan saya dengan suka cita πŸ₯ΊπŸ₯ΊπŸ₯Ί. Saya pun lega luar biasa.

Mudah-mudahan lain waktu Uminya yang lebih jago menggambar bisa menunjukkan kepadanya wujud tikus yang lebih manusiawi 🀩

Untuk Ibu/Bapak Orang Tua/Wali Murid di manapun berada: selamat mendampingi putra-putrinya #BelajarDariRumah, ya? Pandemi Covid-19 yang membuat sebagian besar wilayah belum membuka proses pembelajaran tatap muka di sekolah dan kembali meneruskan proses belajar di rumah memang merubah banyak hal. Tantangan terberat, menurut saya, ada pada peserta didik baru jenjang TK/RA/PAUD/KB dan SD/MI serta SMP/MTs/Sederajat.

Karenanya, pastikan Ibu/Bapak menjalin komunikasi yang asyik dengan para guru. Jangan segan untuk menyampaikan sekedar masukan dan saran. Guru juga sama seperti Ibu/Bapak, yang di masa Pandemi ini juga turut bergerak dan beradaptasi dengan banyak hal-hal baru termasuk menerapkan metode pembelajaran online dengan beragam suka dukanya, bermacam hambatan dan tantangannya ☺️

Teriring doa semoga kita selalu dalam perlindungan Allah dan dilimpahkan kesehatan serta rizki yang halal dan berkah, jangan lupa untuk tetap mematuhi #ProtokolKesehatah: jaga jarak aman, kenakan masker kala berkegiatan penting di luar rumah, dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air yang mengalir.

Bersama kita pasti bisa πŸ₯Ί

Salam Luar Biasa!πŸ’ͺπŸ™

#BersamaLawanCorona
#Parenting
#RuangPraktik
#PembelajaranJarakJauh
#TebarSemangatKebaikan
#JanganTundaBerbuatBaik
#OptimisLebihManis
#BersyukurTambahMakmur

Artikel Terkait



  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar

    Next previous home